Kecewa, Janji, dan Kepercayaan


Semua orang pasti pernah bertemu dan saling sapa dengan rasa Kecewa. Entah pakai jurus dan pedang apa, jika bertemu rasa itu, sudah dipastikan bahwa hati akan terasa sakit dan sesak.  Banyak sekali yang dapat menyebabkan kekecewaan datang dengan percuma. Salah satu penyebab yang paling sering menyebabkannya adalah Janji yang Diingkari. 

Tak semua orang dapat menerima begitu saja janji yang tak terlaksanakan. Sesuai dengan levelnya, janji bisa saja dilupakan dengan mudah namun bisa juga membuat manusia saling bunuh. Ya, 1 kata yang mengandung sejuta makna. Janji. Janji sangat berkaitan dengan kepercayaan. Apabila kepercayaan sudah diberikan, jangan pernah berpikiran untuk menghangcurkannya. Tak ada nominal yang dapat ditebus untuk mendapatkan Kepercayaan yang sesungguhnya. Ia sangat langka dan too sensitive. 

Baik itu janji yang terucap ataupun tertulis, janji tetaplah janji. Jika lidah sudah mengucap janji, Tak ada sangkalan untuk tak menepatinya. Jangan pernah berjanji jika itu hanya umpama angin yang berhempus tak tahu arah. Jangan pernah mengatakan janji jika tak akan pernah bisa menepatinya. Rasanya sungguh sakit ketika apa yang seharusnya didapatkan terpupuskan dengan sangat mudahnya.  Rasanya begitu perih ketika menunggu janji yang tak pasti kapan terpenuhinya. 

Jangan sesekali bermain dengan perasaan karena perlahan, permainan yang kau buat akan menuju kepadamu. Jangan sesekali membuat hati kecewa karena kelak, kau akan merasakan bagaimana rasanya dikecewakan. Jangan pernah mengucap janji, jika sulit untukmu memenuhinya. Hargailah kepercayaan yang diberikan kepadamu seperti kau menghargai dirimu sendiri.



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer