tolong, kembalikanlah!
aku menemukanmu di sosok barumu. sosok yang tidak pernah kutemui dan membuat jantungku hampir mencelos. Salahku tadinya memberikan hatiku kepada orang sesempurna kamu yang mudah sekali meremukkan hatiku. Harusnya aku sadar, cinta yang kuberikan padamu tak sedalam cinta yang kuterima darimu. Kamu bisa berbahagia bersama orang lain dan membawa seluruh kebahagiaanku. dan yang terjadi padaku? Aku mati rasa. Tak perduli siapapun yang saat ini mengisi kekosongan hariku, hatiku tetap kau bawa pergi.
Kamu bisa dengan mudah memeluk wanita barumu, membuatnya tertawa, menciptakan lengkungan kebahagiaan diwajahnya, dan tentu saja melupakanku. Hanya itu yang selalu berputar dikepalaku. Aku selalu membayangkan mu menari riang ketika tahu keadaanku saat ini. Ya, aku hancur karena kebodohanku sendiri.
Aku betul-betul kehilangan sosokmu yang hingga detik ini menyatu dengan oksigen yang ku hirup. aku kehilangan sosokmu yang tak pernah neko-neko dan hanya ingin menjagaku. Hatiku terasa pilu ketika ibuku menanyai keadaanmu. Hatiku yang kau bawa pergi, terluka ketika mengingat mamahmu yang meneleponku tengah malam hanya untuk menitipkanmu kepadaku. Sebodoh itukah diriku hingga membiarkan sosok penting di puzzle ku mengisi kekosongan yang dimiliki wanita lain?
Aku bisa berbuat apa supaya kamu rela mengembalikkan hatiku yang terlanjur kau miliki dari awal kita berjumpa? Mengembalikkannya dengan kondisi utuh dan membiarkannya tersenyum bahagia. Bukan membuatnya meraung kesakitan hingga terasa pilu ditubuh diempunya.
Aku tak akan lelah jika itu untuk menunggumu mengembalikkan hatiku dengan utuh. Walaupun kamu datang hanya untuk mengembalikkannya, bukan untuk tinggal lebih lama. Aku hanya ingin kembali merasakan bahagia. Mencintai yang seharusnya kucintai. bukan menunggu orang yang membawa pergi hatiku.
Aku hanya ingin tak memperdulikanmu. Apalagi urusanmu dengan wanita itu. Karena, asal kau tahu saja, hatiku yang telah kau bawa lari telah menciptakan ruang kosong yang mudah sekali terluka hanya dengan sekali sentuh. Hanya dengan melihatmu tertawa bersamanya (tentu saja dengan tetap membawa hatiku), ruang kosong itu menangis hingga mengeluarkan rasa sakit yang tak bisa dideskripsikan oleh apapun. Yang kini menempati ruang kosong itu hanya luka yang aku dan kau ciptakan bersamaan. Ya, kita menciptakannya bersamaan di waktu dan tempat yang berbeda. Bedanya, aku menciptakan luka itu dengan penyesalan dan air mata, tetapi kamu menciptakannya dengan suka cita dan kebahagiaan.
Terimakasih untuk mu dan untuk segala luka serta kenangan yang kau berikan untukku, aku hanya ingin meminta satu hal kepadamu, tolong, kembalikanlah hatiku! sudah cukup semua kesakitan yang kurasakan dari awal kau pergi. Tolonglah, biarkan aku berbahagia dengan hidupku sendiri. Tulisan ini untukmu, pelaku tunggal yang telah membawa pergi hatiku.
Komentar
Posting Komentar