Ketika Otak dan Perasaan Bertentangan

Hai kembali lagi bersama ata disini. Hm, setelah postingan terakhir tentang kehidupan, aku mau mengajak kalian untuk menempatkan otak dipojokan dan hati di barisan pertama.
Tema kali ini cukup absurd karena aku sendiri belum tau ingin membicarakan apa saat ini. Semuanya mengalir begitu saja dari jari-jari lentik berkuku jengkol ini. Hm, karena sekarang aku ingin mengajak kalian menempatkan hati di barisan pertama, maka, bacalah tulisanku kali ini dengan seluruh hati, tanpa memikirkan otak kalian berbicara apa.
Oke, sekarang aku sudah menemukan topiknya. cusss
Ketika Otak dan Perasaan bertentangan, mana yang akan kalian pilih? bagaimana cara kalian mengetahui bahwa pilihan yang kalian ambil adalah pilihan dari hati atau otak?
Menurutku cukup gampang untuk mengetahui itu semua. Pilihan yang diambil atas suatu alasan, adalah pilihan yang berasal dari otak atau pikiran kalian. Tapi pilihan yang dipilih karena spontan dan tak beralasan, itu adalah pilihan yang tercipta dari hati kalian. Seperti halnya cinta, Cinta bukanlah sesuatu yang dapat dihitung seperti matematika, bukan pula Karma yang memiliki sebab serta akibat, dan bukan sejarah yang hanya bisa dikenang tanpa bisa diubah dimasa kini. Cinta itu bak seni lukis yang tergores begitu saja dan tanpa memiliki alasan yang jelas hingga menghasilkan sesutu yang indah.
Namun, sama halnya seperti lukisan, jika saat menggoreskan tinta tersebut tidak disertai keyakinan dan fikiran yang positif, maka lukisan yang tercipta akan menjadi lukisan terburuk sepanjang masa. Perasaan tulus kadang bisa terkalahkan oleh pikiran kita yang terkesan Naif dan mementingkan gengsi serta ego. Disaat itu terjadi, yang ada dalam otak hanya takut untuk mengungkapkan yang sebenarnya menjadi guncalan di hati. Hingga sampai saatnya tiba, hatimu lelah untuk selalu mengalah dengan pikiran dan memilih untuk berdiri didepan sang pikiran. Namun saat hatimu sudah bicara, kadang cinta sudah pergi bersama sayapnya yang baru.
Dan apa yang terjadi padamu selanjutnya? Kamu hanya bisa menyesalinya sambil mengucapkan "coba saja waktu itu...." Ya, itulah manusia. Jika belum merasakan kehilangan, ia tak akan pernah mengenal kata 'penting'. Karena sesuatu yang sangat beramat penting akan terlihat jelas ketika sesuatu itu sudah tidak ada.
Lantas, ketika otak dan perasaanmu bertentangan, apa kau sudah tau harus mengikuti yang mana? apapun pilihanmu, usahakan pilihan itu benar-benar bisa membuat mu bahagia dan memiliki arti penting dihidupmu. Semua orang memiliki presepsi yang berbeda dalam menjalani hidup ini, dan untuk pilihan, gunakan kesempatan memilihmu sebaik mungkin, karena bisa jadi pilihan tersebut tak akan datang lagi dikemudian hari.
Komentar
Posting Komentar