UNTUK PARA IBU DAN AYAH
Sedikit
koreksi buat para orangtua. Disaat anak sudah tak betah lama-lama dirumah dan
hanya menjadikan rumah sebagai tempat untuk tidur, jangan menyalahkan sang
anak. Disaat sang anak lebih mencintai gurunya disekolah dibandingkan orangtua
kandungnya dirumah, jangan salahkan dia. Jika dia lebih mementingkan guru atau
teman dibandingkan kalian, jangan salahkan dia. Jika dia lebih bisa jujur
kepada teman terdekatnya, jangan salahkan dia.
Ini
dia beberapa alasan mengapa anak bersikap demikian :
1.
Orangtua cederung tak mempunyai waktu untuk anak
sehingga si anak berfikiran “buat apa gua dirumah”
2.
Guru di sekolah cenderung lebih memerhatikan dia
daripada orangtuanya sendiri.
3.
Orangtua selalu membanding-bandingkan sang anak
dengan oranglain. Pada dasarnya, semua manusia pasti tidak ingin
dibanding-bandingkan dengan oranglain. Mereka memiliki kepribadian, akal, dan
potensi yang berbeda-beda. Disaat orangtua membanding-bandingkannya dengan
oranglain maka, 1000 potensi yang di miliki sang anak bisa hilang seketika.
4.
Teman terdekat lebih bisa mengerti dia daripada
orangtuanya sendiri.
5.
Terkadang sang anak tak pernah merasa dianggap
‘penting’ oleh orangtuanya sendiri karena orangtua lebih sibuk dan mementingkan
oranglain. Karena tak dianggap penting, maka dia mencari cara agar oranglain di
luar rumah menganggap ia penting dan menjadi lebih tak betah berada dirumah
6.
Mencari kesibukkan diluar rumah karena orangtua
tak pernah punya waktu untuk dirinya. Sekalipun ada waktu kosong, dipakai untuk
bersenang-senang bersama teman-temannya atau lebih mementingkan ‘orang lain’
dibandingkan anaknya sendiri.
Nah,
buat para orangtua, buatlah sang anak merasa nyaman didekat kalian. Jangan
membuat mereka seolah olah patung yang tidak diperhatikan sama sekali. Terkadang
orangtua selalu tak mau disalahkan. Mereka menanggap dirinya benar dan selalu
menganggap sang anak salah. Padahal, sang anak tidak akan berprilaku macam
macam jika orangtua lebih mementingkannya.
Mungkin para orangtua bisa intropeksi. Tak usah takut salah karena hidup
yang tentram selalu berawal dari kesalahan.
Dan
satu lagi, sebenarnya anak sangat menyayangi kalian walaupun mereka enggan
untuk mengatakannya langsung. Rata-rata disaat ada seminar yang berhubungan
dengan orangtua, mereka menangis karena sayang kepada kalian. Tapi apa yang
membuat mereka tak berani mengucapkannya langsung? Rata-rata alasan mereka karena tak dekat
dengan kalian. Mereka menganggap kalian jauh dijangkau. Jangan sampai menanggap
kalian monster yang menakutkan karena kata-kata kalian atau perlakuan kalian
yang kasar saat sang anak melakukan kesalahan.
Bimbing mereka dengan kehalusan, bangunkan
mereka saat mereka melakukan kesalahan, jangan lampiaskan masa kecil kalian
yang selalu dimaki-maki oleh orangtua kepada anak-anak kalian, buat mereka
menganggap dirinya ‘penting’ dimata kalian, sayangi mereka setulus hati,
luangkan waktu untuk bersama sama dengan mereka, jangan membanding-bandingkan
mereka dengan oranglain, maka mereka akan patuh dan keluarga bahagiapun akan terbentuk.
argument kamu munkin diterima untuk anak tapi apakah kamu sudah merasakan menjadi orang tua? menjadi orang tua itu ga gampang seperti yang kamu pikirkan. 1 hal yang harus ditanam dihati seorang anak, apapun yang dilakukan oleh orang tua selama mereka tidak mengambil harga diri kamu atau hak kamu untuk hidup itu pasti ingin yang terbaik buat kamu dan kamu harus tau bahwa ridho tuhan itu ada diorang tua. dan ini jangan sampai ada dibenak hati seorang anak kalo ada artinya kalian anak durhaka, jangan pernah menyesal atas status orang tua mu terutama dalam pekerjaan yang mungkin menurut kalian itu buruk tapi ketahuilah apapun akan orang tua lakukan asalkan anaknya bahagia walaupun nyawa jadi taruhannya.
BalasHapusThanks masukannya, dan maaf, mungkin memang argument diatas terlalu memojokan orangtua. Nanti akan saya tambahkan sedikit kata kata lagi :-)
BalasHapus