opini saya tentang "NGERTIIN ORANG LAIN"

di dalam hidup mungkin kita suka menomor belakangkan sesuatu hal yang kita anggap tak penting padahal makna nya sangat amat penting.

contohnya saja SAHABAT.

walaupun hal itu sepele, tapi apa pernah kita lihat apa makna sesungguhnya ?

disaat kita bersedih dan galau, sahabat rela meluangkan waktunya hanya untuk mendengar ocehan kita yang kadang tak penting bahkan membosankan. tapi ketika kita senang, apa pernah ingat dengan sahabat ?

semua orang mungkin sering menuntut agar orang lain bisa mengerti dirinya dan menghargai dirinya.

tapi, apa pernah mereka berkaca ?

pernahkan mereka mencoba ngertiin orang lain ?

oke, mereka tentu akan menjawab "ya, saya sering sekali ngertiin orang itu, tapi dia tidak mau mengerti saya"

tapi, apa kata 'ngertiin' yang anda maksud sama dengan arti kata tersebut pada orang yang anda anggap tidak bisa mengerti anda ?

mungkin saja, anda menganggap bahwa anda sudah bisa mengerti orang itu. dan orang itu pun menganggap dia lah yang telah ngertiin anda.

seperti misalnya, seorang teman meminta agar temannya bisa menunggunya sebentar karena ada rapat osis di sekolah padahal niatnya pulang sekolah mereka akan kerja kelompok. sebut saja yang minta di tungguin itu 'A' dan temannya itu 'B'

si B beranggapan ia sudah ngertiin si A karena ia sudah rela menunggu si A sampai rapat selesai. tapi, ternyata karena si A takut si B menunggunya terlalu lama, maka ia meminta ijin untuk pulang cepat kepada anggota OSIS lainnya. dan si A pun beranggapan ia sudah bisa ngertiin si B karena rela tidak ikut rapat sampai selesai karena si B.

kalau sudah begitu, siapa yang salah ?

apakah si A ?

atau mungkin si B ?

hm, sebenarnya tak perlu ada yang di salahkan karena semuanya salah.

arti 'NGERTIIN' bagi kita terkadang selalu meleset dari arti yang sebenarnya.

kalau opini saya, NGERTIIN itu adalah, ketika kita bisa saling mengaca diri dan mau berkomunikasi jika ada sesuatu yang menganjal dan mau menyelesaikan masalah itu sama sama.

dan jujur, saya sendiri masih sulit untuk berkomunikasi dengan baik dengan teman saya.

tapi, itu bukan menjadi penghalang untuk saya agar bisa berkaca pada apa yang telah saya perbuat yang telah merugikan orang lain.